Ini adalah secarik puisi karyaQ. Q hanya mencoba - coba menulis.Dalam puisi ini terdapat kata-kata yang kadang tak lazim digunakan. Hal ini ditandai dengan tulisan warna pada setiap larik puisi. Q adalah mahasiswa STKIP yang sekarang masih semester 5. Membuat puisi ternyata tak sulit seperti yang dibayangkan banyak banyak orang. Asal kita mau berusaha dan terus berusaha pastilah bisa.
Q ucapkan banyak terimakasih kepada para dosenQ yang selalu membimbing untuk membantuQ dalam penulisan puisi ini.
” Tatapan Lembing Dimatamu ”
Masih ku lihat tatapan lembing dimatamu,
Jernih menawarkan tulus dalam sebuah jabat tangan
Kabutpun bak sejernih gerimis embun pagi yang menjadi saksi
Lalu terukirlah sebuah persahabatan dalam diary bernama hati
Kawan,
Masihkah kau ingat cengkraman yang melantun dari bibir-bibir kita?
Ketika bulan tawarkan redup,
Ketika mentari tawarkan terik.
Ketika langit tawarkan aneka warna
Diiringi kehadiran senja yang terusik nyanyian burung gagak
Hingga memory kita lenyap dan enggan berpaling
Hingga hari ini
Masih kulihat tatapan lembing itu dimatamu
Masih sejernih ketika dulu kita berjabat tangan erat
Bagai cadas kokoh yang tak terpecahkan
Tapi kita mesti pulang
Bukankah dedaunan hijau dan bunga-bunga masih seelok memory kita?
Diary kita tak kan lusuh karena perpisahan bukanlah akhir memory
Tapi pintu menuju ruang bernama cita-cita
Ketika aku haus cinta,
Kan ku teguk kasih dari memory dalam persahabatan kita
Meski musimpun berganti oleh waktu
Riwayat persahabatan kita akan abadi direlung hatiku
By : Diyah Retno Wulansari
Bahasa dan Sastra Indonesia
Waaawww... dalam bgt kata2nya reeekkk...
BalasHapusmerinding aq membacanya....
bagus bgt...
kisah nyatakah iniiii?....
Laanjutkan freenn...
teruslah berkarya..
Good Luck?... :)
tenaneeeeeeeeeeeeee .........
BalasHapusmrindukn kekasih atw shabatny
waaaaaaaaaaah ...... puisiny smpai mnyentuh htiq
gtuuuuuu ....
aq jg mau diajari bkin ndeeee ..
biar bsa bkin puisi yg puitis jg
Qtnggu kmenny jg mbaaaaaak .. ;)
wah...wah....
BalasHapuskata2 yg menyentuh hati tapi benar g tu sma hatinya....???
he...he..he...
tenang acungan 2 jempol pkok'e...
perpisahan bukan akhir segalanya mbak....
wenag wenagg
BalasHapushahahahah
cah sastra,,,
hihihihi
uk banget mbak,,,,,
hohohohoho
tulis lagi yang banyak :)
BalasHapussiiip kie puisine,,,he"e,,,mbake ndak pinter ow,,,,,,hehehe
BalasHapushalah jik sip puisiku.., wkwkwk
BalasHapuskurang kerjaan ye...?????
BalasHapusdaripada menatap lembing mending menatap aqu....
top markotop....
BalasHapuslanjutkan nulis puisinya
aku tunggu karyamu selanjutnyaaaa
yuuhh pake lembing segala. emang mau lempar lembing
BalasHapusbagus bgt puisinyeeeeee.......
BalasHapuskarya ini akan lebih indah dan menarik seandainya ada yang mengapresiasi...
BalasHapushayo siapa yang berani????
hehehe...^_^..
seharusnya puisi ini diabadikan di mesium pahlawan yoooooooooooo.........
BalasHapusmenatap lembing boleh- aja tapi jangan sampe kena mata nanti sakit lho!!!!!!!!!!!!
BalasHapusoke lho puisi na,..gerakkan penamu untuk menari dalam lembaran putih..
BalasHapusWeleh Puitise neh2...
BalasHapuserna menyukai ini.....
BalasHapuswhehehehehehehe