Senin, 11 Oktober 2010

Puisiku

Ini adalah secarik puisi karyaQ. Q hanya mencoba - coba menulis.Dalam puisi ini terdapat kata-kata yang kadang tak lazim digunakan. Hal ini ditandai dengan tulisan warna  pada setiap larik puisi. Q adalah mahasiswa STKIP yang sekarang masih semester 5. Membuat puisi ternyata tak sulit seperti yang dibayangkan banyak banyak orang. Asal kita mau berusaha dan terus berusaha pastilah bisa.
Q ucapkan banyak terimakasih kepada para dosenQ yang selalu membimbing untuk membantuQ dalam penulisan puisi ini.








” Tatapan Lembing Dimatamu ”

Masih ku lihat tatapan lembing dimatamu,
Jernih menawarkan tulus dalam sebuah jabat tangan
Kabutpun bak sejernih gerimis embun pagi yang menjadi saksi
Lalu terukirlah sebuah persahabatan dalam diary bernama hati

Kawan,
Masihkah kau ingat cengkraman yang melantun dari bibir-bibir kita?

Ketika bulan tawarkan redup,
Ketika mentari tawarkan terik.
Ketika langit tawarkan aneka warna
Diiringi kehadiran senja yang terusik nyanyian burung gagak
Hingga memory kita lenyap dan enggan berpaling

Hingga hari ini
Masih kulihat tatapan lembing itu dimatamu
Masih sejernih ketika dulu kita berjabat tangan erat
Bagai cadas kokoh yang tak terpecahkan

Tapi kita mesti pulang
Bukankah dedaunan hijau dan bunga-bunga masih seelok memory kita?

Diary kita tak kan lusuh karena perpisahan bukanlah akhir memory
Tapi pintu menuju ruang bernama cita-cita
Ketika aku haus cinta,
Kan ku teguk kasih dari memory dalam persahabatan kita

Meski musimpun berganti oleh waktu
Riwayat persahabatan kita akan abadi direlung hatiku




By : Diyah Retno Wulansari
Bahasa dan Sastra Indonesia


17 komentar:

  1. Waaawww... dalam bgt kata2nya reeekkk...
    merinding aq membacanya....
    bagus bgt...
    kisah nyatakah iniiii?....
    Laanjutkan freenn...
    teruslah berkarya..
    Good Luck?... :)

    BalasHapus
  2. tenaneeeeeeeeeeeeee .........
    mrindukn kekasih atw shabatny
    waaaaaaaaaaah ...... puisiny smpai mnyentuh htiq
    gtuuuuuu ....
    aq jg mau diajari bkin ndeeee ..
    biar bsa bkin puisi yg puitis jg
    Qtnggu kmenny jg mbaaaaaak .. ;)

    BalasHapus
  3. wah...wah....
    kata2 yg menyentuh hati tapi benar g tu sma hatinya....???
    he...he..he...
    tenang acungan 2 jempol pkok'e...
    perpisahan bukan akhir segalanya mbak....

    BalasHapus
  4. wenag wenagg

    hahahahah

    cah sastra,,,
    hihihihi

    uk banget mbak,,,,,

    hohohohoho

    BalasHapus
  5. siiip kie puisine,,,he"e,,,mbake ndak pinter ow,,,,,,hehehe

    BalasHapus
  6. halah jik sip puisiku.., wkwkwk

    BalasHapus
  7. kurang kerjaan ye...?????
    daripada menatap lembing mending menatap aqu....

    BalasHapus
  8. top markotop....
    lanjutkan nulis puisinya
    aku tunggu karyamu selanjutnyaaaa

    BalasHapus
  9. yuuhh pake lembing segala. emang mau lempar lembing

    BalasHapus
  10. bagus bgt puisinyeeeeee.......

    BalasHapus
  11. karya ini akan lebih indah dan menarik seandainya ada yang mengapresiasi...
    hayo siapa yang berani????
    hehehe...^_^..

    BalasHapus
  12. seharusnya puisi ini diabadikan di mesium pahlawan yoooooooooooo.........

    BalasHapus
  13. menatap lembing boleh- aja tapi jangan sampe kena mata nanti sakit lho!!!!!!!!!!!!

    BalasHapus
  14. oke lho puisi na,..gerakkan penamu untuk menari dalam lembaran putih..

    BalasHapus
  15. erna menyukai ini.....
    whehehehehehehe

    BalasHapus